Cintani (left) and Nova (right) look on while Bupati Mathius (center) ground the coffee. The mystique coffee pot is concealed behind the round black thing. Story by A. Ruwidrijarto During the Noken Yeu Amah, homecoming, end of November through to early December 2020, nokenners Andry Wijaya and Dwi Yoga, Soter, Nova, Cintani, and Mathias, and...
FlashNews:
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua oleh Suku Moskona
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Seperti Selalu Ada yang Memanggilku untuk ke Papua
Gerakan Damai Mama Sorgum Menjaga Biodiversitas
Menoken Serentak di Tiga Wilayah Budaya Tanah Papua pada Perayaan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Noken Sedunia 2023
Ruang Bertemu Inisiator Pendidikan Adat di Tanah Papua
Perkuat Pendidikan Adat, Sekolah Adat Negeri Papua Gelar BimbinganTeknis Pengajaran Bahasa Ibu di Sentani
Berbagi Cerita di Ladang Sorghum
Konferensi Tenurial 2023 dan Rekomendasi Wujudkan Keadilan Sosial-Ekologis
Terbitnya Pengakuan Wilayah Adat di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat
Bahasa Sentani Kini Hadir di 141 Sekolah di Jayapura
Category: Indigenous Peoples and Local Community
Menoken di Tabi: Dari Papua Untuk Nusantara
Peserta kegiatan Menoken di Tabi berfoto bersama sebelum melanjutkan perjalanan ke 5 kampung di Kabupaten Jayapura. Selama keliling mereka menggunakan foodtruck yang menjadi pusat edukasi pangan lokal bersama Chef Charles Toto. (SAMDHANA/Niken) Cerita oleh Yessi Agustina Kegiatan Menoken Tabi yang merupakan kegiatan inisiatif dari Samdhana Institute di selenggarakan di Tabi, Kabupaten Jayapura, Papua selama 9 hari...
Dari Papua untuk Nusantara: Noken
Menoken di Tabi sepenuhnya dikelola dan dimiliki bersama-sama oleh berbagai komunitas penoken, termasuk di antaranya: Samdhana Institute, Jungle Chef Papua, Klub Pecinta Alam KIPAS, Forum Tour Guide Papua, FOKKER LSM Papua, Komunitas Tuli Jayapura, dan berbagai komunitas dan organisasi lain di Jayapura. Catatan oleh **Mathius Awoitauw dan *Ambrosius Ruwindrijarto Pada sekitar 10 tahun yang lalu...
Green Butter dari Hutan Adat Pikul Pangajid
Tiga perempuan Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menumbuk tengkawang kering. Sejak 2015 masyarakat di Desa Sahan membentuk kelompok yang kemudian menjadi unit usaha pengelolaan buah tengkawang menjadi mentega atau green butter. (Courtesy of RUAI TV) Sebuah video dokumentasi dari Dusun Melayang, Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Cerita oleh Neni...
Sagu, Pohon Kehidupan Bumi Cendrawasih
Seorang perempuan di Hutan Adat Knasaimos di Kampung Haha, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, mengolah sagu untuk kebutuhan pangan. (SAMDHANA/Abbyan) Cerita oleh Sandika Ariansyah Ini kisah tentang sagu. Tanaman asli Indonesia yang menjadi sumber karbohidrat utama. Di Indonesia, pohon sagu atau sago palm (Metroxylon sagu) tersebar di beberapa wilayah dengan cakupan 90 persen dari luasan...
Menemukan Ketangguhan di Masa Krisis
Sebuah keluarga dan anak muda Suku Meruvu di Bukidnon Selatan, Filipina. (SAMDHANA) Suku Menuvu di Bukidnon Selatan dan Cotabato Utara, Filipina, berjuang lebih dari biasanya untuk kebutuhan mereka pada tahun 2020. Pandemi COVID-19 telah memotong sumber pendapatan masyarakat yang umumnya bekerja sebagai buruh tani. Federasi KITAPID (Kirinteken, Ilentungen, Talaandig, Pulangiyen, Ilembaken dan Dungguanen) mewakili komunitas...
Jika Bukan Kita, Lalu Siapa? Aksi Pemuda Adat
Kelompok Anak ng Tribu Higaunen-Talaandig di Baungon, Bukidnon. (Courtesy of Anak ng Tribu) “Padulong na sa pagkawala tungod kay wala na’y mga bantan-on nga mopursige sa pagtuon sa paagi sa tribu – maka moderno na kaayo ang sistema,” [Mereka menghilang karena tidak ada anak muda yang ingin belajar budaya dan tradisi suku kami. Sistem di...
Sekolah Alam Manusak: Membangkitkan Gerakan Pemuda untuk menciptakan Metode Pembelajaran yang Ramah Lingkungan
Kegiatan belajar di Sekolah Alam Manusak, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Courtesy YRSBI) Bagaimana anak-anak muda dapat terus menjalani proses pembelajaran dalam situasi yang penuh keterbatasan dan keputusasaan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 yang berkepanjangan? Tantangan ini yang dihadapi Sekolah Alam Manusak. Saat ini kegiatan sekolah dilakukan secara online...
Desa Gerduren: Perjuangan Partisipasi Perempuan dalam Pengelolaan Hutan
Kegiatan Pemetaan Desa dilakukan oleh para perempuan di Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (SAMHDANA/Rizqiah Ma’mur) Berbicara soal pemetaan partisipatif, sebuah kegiatan yang jarang melibatkan perempuan, Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah punya cerita unik tersendiri. Sejak awal, perempuan sangat terlibat dalam proses tersebut. Pada tahun 2018, LPPSLH (Lembaga Penelitian dan Pengembangan...