Salah satu rekomendasi Temu Reflektif (tahunan) Komunitas dan jejaring Sukma++ adalah perlunya menggemakan gerakan dan capaian perubahan (Agenda Sukma++) disertai penguatan kader-kader dan pemimpin muda kepulauan. Terkait dengan hal ini, Komunitas Pemuda (Muda) Delta Api, menggagas kegiatan Peningkatan Kapabilitas Kepemimpinan dan Kewiradayaan yang diramu dengan Peringatan 2 Abad meletusnya Tambora, 5-11 April 2015 di dusun...
FlashNews:
Tangan-tangan Perempuan yang Memelihara Tradisi dan Keberlangsungan Penghidupan
Perspektif Gender dan Inklusi Sosial Masih Luput dalam Kebijakan Adaptasi Iklim Daerah
FUN Weaving: Menganyam untuk Masa Depan Alam dan Generasi Mendatang
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Siswa SMPN 8 Juara Festival Hikayat Kontemporer
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Lokakarya Pelibatan Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Luwu
“Mod ask” Rumah Adat Suku Moskona Hadir di Festival Hutan Adat Kabupaten Teluk Bintuni
Kampanye Pemanasan Global Melalui Hikayat
Keteguhan Suku Moskona Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Pengurus Wilayah AMAN Tana Luwu Salurkan Bantuan ke Penyintas Banjir-Longsor Luwu Sulsel
Bersama Bantu Korban Puting Beliung
Category: Maluku
Pertemuan Regional Mitra Sunda Kecil Maluku ++
Bias Pembangunan dan Perubahan Iklim telah menimbulkan dampak sosiologik, ekologik dan ekonomik, terutama bagi masyarakat dan daerah kepuluan. Dampak yang paling terasakan terkait dengan ketahanan pangan, air, energi dan mata pencaharian. Ini tidak berarti persoalan layanan publik (pendidikan, kesehatan, transportasi dan informasi) sudah terselesaikan. 5 tahun lalu tepatnya pada 20 Mei 2010, Komunitas, pegiat dan...
Menjaga Subak dengan Filosofi Tri Hita Karana
Dua tahun setelah subak ditetapkan sebagai WBD, krama subak yang masuk dalam kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) berinisiatif membentuk Forum Pekaseh Catur Angga Batukau yang di dalamnya terdiri dari 20 subak. Deklarasi ini menjadi milestone untuk terus menjaga dan melestarikan keberadaan subak serta mempertahankan “outstanding universal value” berdasarkan filosofi Tri Hita Karana (THK). Forum Pekaseh...
Forum Pekaseh Catur Angga Batukau Laksanakan Pemetaan Partisipatif
Pekaseh menyimak pemaparan penggunaan GPS. (SAMDHANA/Sandika) Oleh Sandika Ariansyah Sebagai bagian dari proses pemberdayaan mengenal ruang kelola melalui sebuah peta. Dimana Peta yang dihasilkan bisa digunakan sebagai alat untuk mengenal wilayah subak secara visual/gambar, alat untuk melakukan monitoring dan advokasi. Pada 3-5 November 2014 lalu para pesakeh yang terhimpun dalam Forum Pekaseh Catur Angga Batukau...
Mengenali dan Memahami MK 35 untuk Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Sikka dan Alor
Illustrasi. (SAMDHANA) Masyarakat di 30 desa yang berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan di kabupaten Alor dan kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur membekali diri dengan pengetahuan informasi hukum dan hak asasi manusia, relevansinya dengan keputusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012. Hal ini terlaksana sebagai hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi oleh Yayasan Kasih Mandiri Flores Alor...
Bahan Baku Kerajianan Tradisional Bersaing dengan Pertambangan dan Sawit
Selain Marie Elka Pangestu berbicara soal Ekonomi Kreatif di KMAN IV Tobelo, ada Margaretha Seting Beraan dari Borneo Chic yang memaparkan tentang kerajinan tradisional dan produk lokal non kayu di Kalimantan yang bersaing dalam pengadaan bahan bakunya dengan pertambangan dan perkebunan sawit. Borneo Chic, artinya Kalimantan Cantik. Borneo Chic bermitra dengan Fatma dari Dayak Benua. ...
Lokakarya Hasil Pemetaan Partisipatif Di Ex- Kevetoral Aplal, Mutis Kefamenanu, NTT
Kegiatan Pemetaan di Ex-Kavetoral Mutis Sekelompok masyarakat adat di lereng Gunung Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara-NTT telah bersepakat menggunakan pemetaan partisipatif sebagai sebuah alat untuk menata ruang hidup mereka. Mereka menamakan dirinya masyarakat adat ex-Kevetoran Aplal yang tergabung dalam organisasi masyarakat yaitu Forum Lopomutis Babnai. Pemetaan telah dilakukan di wilayah masyarakat adat Ex-Kevetoran Aplal-TTUsejak bulan...