(SAMDHANA/Andhika) Oleh Andhika Vega Praputra Perubahan iklim masih menjadi isu rumit bagi masyarakat sekitar hutan. Terlebih karena dipenuhi berbagai jargon dan istilah teknis serta kerumitan berbagai prosedur yang masih dibahas. Belum lagi soal insentif dan kerangka pengaman yang tampak samar bagi masyarakat hutan. Sebuah inisiatif untuk menggali pengalaman para pihak terkait perubahan iklim telah dilakukan...
FlashNews:
Perspektif Gender dan Inklusi Sosial Masih Luput dalam Kebijakan Adaptasi Iklim Daerah
FUN Weaving: Menganyam untuk Masa Depan Alam dan Generasi Mendatang
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Siswa SMPN 8 Juara Festival Hikayat Kontemporer
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Lokakarya Pelibatan Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Luwu
“Mod ask” Rumah Adat Suku Moskona Hadir di Festival Hutan Adat Kabupaten Teluk Bintuni
Kampanye Pemanasan Global Melalui Hikayat
Keteguhan Suku Moskona Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Pengurus Wilayah AMAN Tana Luwu Salurkan Bantuan ke Penyintas Banjir-Longsor Luwu Sulsel
Bersama Bantu Korban Puting Beliung
Seperti Selalu Ada yang Memanggilku untuk ke Papua
Category: Indonesia
Perubahan Iklim Global dan Dinamika Lokal
(SAMDHANA/Andhika) Oleh Andhika Vega Praputra Sebagai isu yang mengemuka pada dekade terakhir, perubahan iklim telah menyedot perhatian kita. Tak hanya di tingkat internasional, isu perubahan iklim juga menyentuh masyarakat di tingkat tapak. Berbagai inisiatif mengurangi emisi berbasis masyarakat telah dilakukan para pihak melalui berbagai skema, baik wajib maupun sukarela. Meski demikian perubahan iklim masih menjadi...
Upaya Percepatan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) di Kabupaten Kapuas
Ilustrasi SK pembentukan LPHD di 2 Desa di Kabupaten Kapuas Upaya percepatan Hak Pengelolaan Hutan Desa di wilayah Kabupaten Kapuas terus dilakukan. Salah satu aksi pentingnya adalah koordinasi dan komunikasi terkait perkembangan proses yang sudah berjalan serta antisipasi persoalan kebijakan baik dari daerah dan pusat. Informasi dilapangan seringkali tidak sesuai harapan terutama program kelompok tani,...
Mendorong Kerja pemberdayaan di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia
Workshop perumusan ‘outline assesment’, (29 Juli 2015) di Pontianak. (PPK/Giring) Percepatan penyelesaian status kawasan adalah upaya mendesak untuk mendapatkan kepastian legalitas dan legitimasi wilayah masyarakat adat termasuk di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Proses penetapan kawasan oleh Ditjen Planologi tahun 2014 mencatat kawasan hutan di Kalimantan Barat yang telah ditetapkan seluas 4.386,617, 42 Ha...
Mendorong Pengakuan Hukum Hak-Hak Masyarakat Adat di Sekadau dan Melawi, Kalimantan Barat
Masyarakat Belaban Ella tengah mencari ikan di sungai wilayah mereka. (Agus Mualang) Peluang Konstitusi sebagaimana Pasal 18B ayat (2), Pasal 28I ayat (3) dan Pasal 24 ayat (3) UUD 1945, Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/2001 dan Putusan MK 35/2012. Termasuk UU Nomor 17 Tahun 2007, UU Nomor 26 Tahun 2007 dan Keppres Nomor 7 Tahun 2005,...
Rekomendasi IUPHKm untuk 8 Kelompok Tani di Lampung Tengah
Kegiatan pendampingan kelompok dan konsultasi lembaga terkait oleh YKWS. (YKWS) Jaminan legalitas status penggarapan kawasan hutan melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) menjadi harapan 8 kelompok pengelola hutan di wilayah Kawasan Hutan Lindung (KHL) Kota Agung Utara Register 39 dan kawasan hutan Way Waya Register 22. Kawasan yang telah dikelola oleh masyarakat di tiga kecamatan yaitu...
Memperkuat Kapasitas Masyarakat Adat AWUR untuk Mengelola Sumberdayanya
Kegiatan konsolidasi dan pengukuhan marga oleh Dewan Adat Byak, serta RAT Kopermas Supmasi. (Rumsram) Wilayah “Hutan Adat AWUR” merupakan bagian penting dari Wilayah Adat Bar Warmurem, Kabupaten Biak Numfor – Papua. Dari hasil identifikasi yang sudah dilakukan oleh Rumsram, ada sekitar 10 marga yang mendiami wilayah tersebut diantaranya; Fairyo, Farwas, Redjauw, Ansek, Makmaker, Sanadi, Arfayan,...
Skema REDD+ dan Upaya Mendorong Pengakuan Wilayah Adat di Enggano
Masyarakat Adat Enggano melakukan penanaman di Hutan Adat. (AMAN Bengkulu) Kesiapan Masyarakat Adat untuk mensikapi prubahan iklim melalui usaha migitasi dan adaptasi adalah hal yang mutlak untuk dilakukan, bukan hanya pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui usaha yang selama ini mereka lakukan, tetapi juga mengikuti dan menilai segala peluang dan ancaman dari skema skema...
Konsolidasi Radio Komunitas se-Kalimantan Barat untuk Penguatan Sumber Daya Alam
Konsolidasi Rakom se-Kalbar. (LPS-AIR) Permasalahan pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Kalimantan dinilai belum memberi dampak signifikan dalam mensejahterakan masyarakat. Kondisi ini menjadi perhatian 35 aktivis dari berbagai Radio Komunitas di Kalimantan Barat (Kalbar), pada 7 Juli-8 Juli 2015 lalu. Mereka berhimpun dalam rangka konsolidasi Radio Komunitas (rakom) se-Kalbar untuk mendukung kesadaran masyarakat akan penyelamatan...