Hawa sejuk dan hijau pepohonan, menyemburkan aroma khas hutan basah. Bagi warga kota, tempat ini cocok untuk pertukaran keluar masuk udara. Berganti dari udara penuh polusi beralih menghirup udara bersih. Sejenak memandang sekeliling, sebelum melintas sungai Merangin, yang mengalir dari Kabupaten Kerinci menuju kabupaten Sarolangun, yang akan bermuara di sungai Tembesi. Sungai ini merupakan anak...
FlashNews:
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua oleh Suku Moskona
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Seperti Selalu Ada yang Memanggilku untuk ke Papua
Gerakan Damai Mama Sorgum Menjaga Biodiversitas
Menoken Serentak di Tiga Wilayah Budaya Tanah Papua pada Perayaan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Noken Sedunia 2023
Ruang Bertemu Inisiator Pendidikan Adat di Tanah Papua
Perkuat Pendidikan Adat, Sekolah Adat Negeri Papua Gelar BimbinganTeknis Pengajaran Bahasa Ibu di Sentani
Berbagi Cerita di Ladang Sorghum
Konferensi Tenurial 2023 dan Rekomendasi Wujudkan Keadilan Sosial-Ekologis
Terbitnya Pengakuan Wilayah Adat di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat
Bahasa Sentani Kini Hadir di 141 Sekolah di Jayapura
Author: samdhana (Samdhana Institute)
Lokakarya Hasil Pemetaan Partisipatif Di Ex- Kevetoral Aplal, Mutis Kefamenanu, NTT
Kegiatan Pemetaan di Ex-Kavetoral Mutis Sekelompok masyarakat adat di lereng Gunung Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara-NTT telah bersepakat menggunakan pemetaan partisipatif sebagai sebuah alat untuk menata ruang hidup mereka. Mereka menamakan dirinya masyarakat adat ex-Kevetoran Aplal yang tergabung dalam organisasi masyarakat yaitu Forum Lopomutis Babnai. Pemetaan telah dilakukan di wilayah masyarakat adat Ex-Kevetoran Aplal-TTUsejak bulan...
Learning From Customary Territories Mapping in Papua
Why do Papuans need mapping? All land in Papua customarily belongs to the indigenous communities, who now comprise about half of the population of the region. Most of the indigenous people live inside and around forest and are natural resource dependent – cultivating land, collecting from the forest and catching food in the rivers are...
Pemetaan Partisipatif Untuk Memastikan Ruang Kelola Masyarakat Yang Adaptif dan Mitigatif Perubahan Iklim Di Kabupaten Sikka Propinsi NTT
Latar Belakang masalah Hubungan antara manusia dengan sumber daya alam atau lingkungannya adalah sebagai hubungan yang sangat erat yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hampir disetiap komunitas masyarakat dikenal semboyannya berdasarkan bahasa daerahnya masing-masing yang diindonesiakan adalah “Tanah Kami Hidup Kami”. Semboyan ini juga didukung dengan praktek-praktek kearifan lokal yang menjamin keselamatan dan...
Manobo Tribe says “No to Electric Fishing”
The sign says “Electric fishing is prohibited here,” put up by TMOSPLAMO, as one of their community policies agreed upon for the implementation of the project. The Manobo tribes in Sitio Panlabuhan, in Loreto, Agusan del Sur (Mindanao, Philippines) says “no to electric fishing”. With seed fund provided by Samdhana Institute, the community is now...
Kegiatan Kader Kehutanan di Kampung Asai, Distrik Windesi, Kabupaten Yapen – Papua
Kepulauan Yapen, 5-10 Oktober 2011. Apa yang dibayangkan jika masyarakat adat di Kepulauan Yapen, mau belajar berhitung menggunakan rumus analisis vegetasi? Belajar penjumlah, pembagian dan perkalian layaknya seorang anak sekolah? Apapula reaksi mereka ketika mengetahui ada kesalahan kubikasi (1 M3) dalam penjualan kayu merbau? Belajar apa itu koperasi? Bagaimana cara membuat peta partisipatif? Dan apa...
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Kaimana Bersama Yayasan PERDU dan Masyarakat di Esania
Pengelolaan Hutan berbasis Masyarakat merupakan salah satu konsep dimana melibatkan masyarakat yang hidup dan bergantung dari sumber daya hutan dalam mengelolaa hutan secara legal dengan kapasitas yang baik. Memastikan bahwa mereka mampu mengelola hutan secara lestari dan berkelanjutan merupakan peran utama dari pendamping. Pengakuan dan legalisasi kawasan kelola masyarakat yang akan dikelola dengan dukungan dan...
Pelatihan Manajemen Konflik Kehutanan Bagi Penggiat Forum Hutan Wonosobo. Jogjakarta, 17-20 Oktober 2011
Dalam pengelolaan hutan, ragam konflik (potensi konflik) yang ada sangat bervariasi. Konflik bisa bersifat lokal dan hanya pada tataran personal (antar individu); tapi bisa juga meluas, intensitasnya tinggi, dan melibatkan banyak orang. Sumber daya hutan di Wonosobo sebagai common resourcestentu saja tidak luput dari adanya potensi konflik dalam pengelolaannya. Banyak pihak terlibat dan berkepentingan dengan...
The 5th IUCN Asia Regional Conservation Forum 27-30 Sept 2011 Incheon, Republic of Korea
Catatan Anny Andaryati, Pertemuan Regional Asia dibuka oleh Julia Marton Lefevre, Director General, IUCN yang menyatakan bahwa IUCN adalah organisasi yang mempunyai peran khusus dalam lingkungan. Organisasi ini mempunyai anggota dari berbagai sektor, yaitu pemerintah, institusi dan individu. Lebih dari 1100 ahli lingkungan membantu IUCN dalam berbagai kelompok kerja dengan dasar sukarela. Sekretariat dan kantor...