Kegiatan pendampingan kelompok dan konsultasi lembaga terkait oleh YKWS. (YKWS) Jaminan legalitas status penggarapan kawasan hutan melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) menjadi harapan 8 kelompok pengelola hutan di wilayah Kawasan Hutan Lindung (KHL) Kota Agung Utara Register 39 dan kawasan hutan Way Waya Register 22. Kawasan yang telah dikelola oleh masyarakat di tiga kecamatan yaitu...
FlashNews:
Memperkuat Upaya Pengelolaan Wilayah Adat di Kampung Yansu
Belajar dari Masyarakat Adat Suku Moi Kelim Menjaga Keberlangsungan Keanekaragaman Hayati Alamnya
Tangan-tangan Perempuan yang Memelihara Tradisi dan Keberlangsungan Penghidupan
Perspektif Gender dan Inklusi Sosial Masih Luput dalam Kebijakan Adaptasi Iklim Daerah
FUN Weaving: Menganyam untuk Masa Depan Alam dan Generasi Mendatang
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Siswa SMPN 8 Juara Festival Hikayat Kontemporer
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Lokakarya Pelibatan Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Luwu
“Mod ask” Rumah Adat Suku Moskona Hadir di Festival Hutan Adat Kabupaten Teluk Bintuni
Kampanye Pemanasan Global Melalui Hikayat
Keteguhan Suku Moskona Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Author: samdhana (Samdhana Institute)
Rekomendasi IUPHKm untuk 8 Kelompok Tani di Lampung Tengah
Memperkuat Kapasitas Masyarakat Adat AWUR untuk Mengelola Sumberdayanya
Kegiatan konsolidasi dan pengukuhan marga oleh Dewan Adat Byak, serta RAT Kopermas Supmasi. (Rumsram) Wilayah “Hutan Adat AWUR” merupakan bagian penting dari Wilayah Adat Bar Warmurem, Kabupaten Biak Numfor – Papua. Dari hasil identifikasi yang sudah dilakukan oleh Rumsram, ada sekitar 10 marga yang mendiami wilayah tersebut diantaranya; Fairyo, Farwas, Redjauw, Ansek, Makmaker, Sanadi, Arfayan,...
Catatan dari Video Wilayah Kehidupan – Hak Atas Tanah
Jauh sebelum Indonesia muncul sebagai Negara, masyarakat adat diseluruh nusantara telah mengelola dan melindungi wilayah leluhur mereka dengan baik. Namun saat ini di Indonesia hak-hak sebagian besar Masyarakat adat atas wilayah leluhur mereka masih belum diakui, sampai saat ini sekitar 70% daratan Indonesia diklaim oleh negara sebagai hutan negara Indonesia. Konsep tanah negara, hutan negara...
Pernyataan Bersama Tentang Kebakaran Hutan oleh Jaringan Pendukung Masyarakat Adat Pengelola Hutan di Indonesia
Telah ratusan tahun, masyarakat adat dan petani kecil pedesaan menerapkan pengelolaan hutan dan lahan gambut untuk memproduksi pangan dan melindungi lingkungan, termasuk mengendalikan kebakaran. Larangan umum melakukan pembakaran tidak akan memecahkan masalah kabut asap, sebaliknya justru berakibat buruk bagi jutaan masyarakat adat dan petani kecil. Dalam beberapa bulan terakhir, kebakaran hutan dan lahan gambut terparah...
‘Meet the Maker 10’ dan Tradisi Kriya Indonesia
Selama tiga hari (22-24 Oktober 2015) 15 seniman/perajin/desainer komunitas lokal dari berbagai penjuru nusantara akan menampilkan karya sekaligus mendemonstrasikannya di Jakarta, sebagai salah satu upaya mempertahankan, mempromosikan, dan membina tradisi kriya Indonesia. Mereka berhimpun dalam satu kegiatan bertajuk ‘Meet the Makers 10’, bertempat di Pendopo Payon, Jalan Kemang Raya No.17 Jakarta. Mereka tampil dengan karyanya...
Sumatera Dikepung Asap, ‘Robohnja Sumatera Kami’ Diluncurkan di Padang
Surat-surat itu ditulis dengan jujur, dirangkai dalam satu kalimat sederhana sebagai permintaan maaf aktivis kepada masyarakat korban krisis di Sumatera. Ditulis oleh 7 penulis, 3 aktivis dari Walhi se-Sumatera dan sisanya dari NGO Sumatera dan didukung 10 periset dari berbagai lembaga. Surat-surat inilah yang terekam dalam buku “Robohnja Sumatera Kami”, yang diluncurkan di Padang, Sumatera...
Skema REDD+ dan Upaya Mendorong Pengakuan Wilayah Adat di Enggano
Masyarakat Adat Enggano melakukan penanaman di Hutan Adat. (AMAN Bengkulu) Kesiapan Masyarakat Adat untuk mensikapi prubahan iklim melalui usaha migitasi dan adaptasi adalah hal yang mutlak untuk dilakukan, bukan hanya pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui usaha yang selama ini mereka lakukan, tetapi juga mengikuti dan menilai segala peluang dan ancaman dari skema skema...
Konsolidasi Radio Komunitas se-Kalimantan Barat untuk Penguatan Sumber Daya Alam
Konsolidasi Rakom se-Kalbar. (LPS-AIR) Permasalahan pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Kalimantan dinilai belum memberi dampak signifikan dalam mensejahterakan masyarakat. Kondisi ini menjadi perhatian 35 aktivis dari berbagai Radio Komunitas di Kalimantan Barat (Kalbar), pada 7 Juli-8 Juli 2015 lalu. Mereka berhimpun dalam rangka konsolidasi Radio Komunitas (rakom) se-Kalbar untuk mendukung kesadaran masyarakat akan penyelamatan...
Mendorong Terwujudnya Perda Masyarakat Adat di Kabupaten Tebo, Jambi
Rapat Pengurus Daerah AMAN Kabupaten Tebo di Desa Teluk Singkawang Kecamatan Sumay, Rabu (11/3) lalu dan dihadiri lima komunitas adat Tebo. (Binarakyatnews.com) Sebagaimana halnya kehidupan masyarakat adat umumnya, kehidupan Suku Anak Dalam, Marga Bathin XII dan Talang Mamak Simarantihan tidak dapat dilepaskan dari lingkungan hidup mereka di wilayah penyangga Taman Nasional Bukit 30 Kabupaten Tebo...