Peserta dan fasilitator kegiatan ‘Riset Metodologi Pendidikan Adat’ di Kasepuhan Ciptagelar. Foto : BPAN “Sistem Pendidikan Nasional saat ini tidak sesuai dengan konteks lokal dan mengancam keberlangsungan hidup Masyarakat Adat (MA). Sistem ini mencerabut anak-anak MA dari orang tua, budaya, pola pikir, cara hidup dan pengetahuan di wilayah adat atau secara luas hak-hak MA, yang...
FlashNews:
Hutan Bukan Warisan Kolonial
Memperkuat Upaya Pengelolaan Wilayah Adat di Kampung Yansu
Belajar dari Masyarakat Adat Suku Moi Kelim Menjaga Keberlangsungan Keanekaragaman Hayati Alamnya
Tangan-tangan Perempuan yang Memelihara Tradisi dan Keberlangsungan Penghidupan
Perspektif Gender dan Inklusi Sosial Masih Luput dalam Kebijakan Adaptasi Iklim Daerah
FUN Weaving: Menganyam untuk Masa Depan Alam dan Generasi Mendatang
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Siswa SMPN 8 Juara Festival Hikayat Kontemporer
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Lokakarya Pelibatan Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Luwu
“Mod ask” Rumah Adat Suku Moskona Hadir di Festival Hutan Adat Kabupaten Teluk Bintuni
Kampanye Pemanasan Global Melalui Hikayat
Keteguhan Suku Moskona Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Author: samdhana (Samdhana Institute)
Meneruskan Pengetahuan Leluhur dengan Pendidikan Adat
Tiga Tahun Putusan MK 35 dan Hak-Hak Masyarakat Adat Indonesia
Konferensi pers Simposium Masyarakat Adat II di Jakarta. Foto : Aman Pengakuan wilayah adat di Indonesia masih terbilang minim jika dilihat dari luas wilayah adat Indonesia yang mencapai lebih dari 40 juta hektar. Kajian Epistema Institute mencatat hanya 15.577 hektar wilayah adat yang diberikan pengakuan yang itupun dilakukan melalui regulasi daerah, belum terlihat Pengakuan Hak...
Upaya Mendukung Pemenuhan Rencana Aksi NKB GN-SDA
Konsolidasi Masyarakat Sipil, Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GN-PSDA), tahun 2015 lalu. Foto : Auriga Upaya untuk melakukan pembenahan kebijakan melalui pemenuhan rencana aksi NKB GN-SDA (Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam) inisiatif KPK dan pemerintahan baru Jokowi-JK terus didorong termasuk dengan cara melakukan fungsi koordinasi, supervisi, monitoring serta evaluasi (korsupmonev) terhadap implementasi rencana...
Persiapan DGMI menuju Pelaksanaan di Tahun 2017
Pertemuan DGMI Indonesia di Bali Dari empat pertemuan NSC yang dilakukan sejak bulan Juli 2015 sampai Maret 2016 lalu, dihasilkan rancangan proyek (Project Design – PD) DGMI yang menggambarkan (paling tidak) pelaksanaan DGMI, siapa yang terlibat langsung dalam pengelolaan proyek, perubahan apa yang diharapkan (Project Development Objective – PDO) dari pelaksanaan DGMI, dan target setiap...
Masyarakat Adat Perbatasan dan Upaya Pengakuan Wilayah Adatnya
Kegiatan PPK di 5 sites kawasan perbatasan Indonesia-Sarawak Malaysia. Foto : PPK Kerja-kerja pemberdayaan dan advokasi wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat merupakan tantangan untuk meyakinkan pemangku kepentingan mengubah pespektif dan pendekatan pembangunan perdesaan di perbatasan. Adanya peluang regulasi pengakuan wilayah adat seperti Putusan MK 35/2012, UU N0. 6/2014 Tentang Desa Adat dan Peraturan Menteri...
Kampung Yarona dan Wilayah Adatnya di Kaimana
Kegiatan layanan kesehatan di Kampung Yarona. Foto : suarapapua.link Berdasarkan peta Master Plan Pembangunan Kehutanan Kabupaten Kaimana, wilayah Kampung Yarona masuk dalam kawasan hutan lindung dengan tipe hutan sebagian besar di dominasi oleh hutan dataran rendah kering dan hutan rawa serta hutan mangrove. Di dalam kampung dan sekitarnya didominasi oleh tanah berpasir dengan kontur relatif...
Rimak Adat Tawang Panyai, Hutan Adat Tapang Sambas-Tapang Kemayau Kalimantan Barat
Masyarakat Adat Kampung Tapang Sambas-Tapang Kemayau sejak 1996 telah berjuang mempertahankan ‘Rimak Adat Tawang Panyai’ dari ekspansi perkebunan sawit, dengan melakukan pemetaan wilayah adatnya. Sejak 2012 telah dilakukan usaha pengakuan hukum melalui serangkaian dialog, lobby hingga diskusi terfokus dengan pemerintah Kabupaten Sekadau. Titik terang mulai muncul ketika Mei 2015, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sekadau telah...
Mencari Solusi atas Masalah Hak Ulayat di Propinsi Riau
Masyarakat Kampung Adat Sakai Minas, Mengkapan, S.Mandau, Siak tengah berlatih membuat peta. Foto : Jois Adisti Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan di provinsi Riau belum mengakomodir kepentingan masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan. Konflik perebutan ruang kelola masyarakat dengan perusahaan baik perkebunan maupun kehutanan masih saja terjadi. Scale Up mencatat dan mengkonfirmasi bahwa sepanjang...
Tenun dan Warisan Kehidupan Sui Utik
Tenun songket khas Dayak Iban. Foto : Annisa Yuniar/GreenIndonesia Sui Utik, sebuah desa kecil di hulu Sungai Embaloh, salah satu dari empat sungai anak sungai Kapuas. Lokasi yang termasuk kedalam zona penyangga (buffer zone) Taman Nasional Betung Kerihun di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ketika desa-desa sekitarnya berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, sub-suku Dayak Iban...