Aktivis-aktivis LSM di Sumatera hari ini (22/12/2016) mendeklarasikan diri sebagai calon pemimpin perubahan menuju tegaknya marwah Sumatera. Dalam deklarasi yang dilakukan secara berbarengan di Padang, Bengkulu, dan Pekanbaru tersebut, para aktivis menuntut pengakuan dan perlindungan hak warga negara atas lingkungan hidup dan pengelolaan sumber penghidupan, pengakuan dan perlindungan masyarakat adat, penyelenggaraan hukum yang berkeadilan, serta...
FlashNews:
Memperkuat Upaya Pengelolaan Wilayah Adat di Kampung Yansu
Belajar dari Masyarakat Adat Suku Moi Kelim Menjaga Keberlangsungan Keanekaragaman Hayati Alamnya
Tangan-tangan Perempuan yang Memelihara Tradisi dan Keberlangsungan Penghidupan
Perspektif Gender dan Inklusi Sosial Masih Luput dalam Kebijakan Adaptasi Iklim Daerah
FUN Weaving: Menganyam untuk Masa Depan Alam dan Generasi Mendatang
Tarian Suka Cita Setelah Tanam Pohon
Siswa SMPN 8 Juara Festival Hikayat Kontemporer
Yolan Telah Merampungkan Kursus Komputer dengan Nilai Baik
Puji Tuhan Nela Sudah Selesai Kursus Bahasa Inggris
Lokakarya Pelibatan Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Luwu
“Mod ask” Rumah Adat Suku Moskona Hadir di Festival Hutan Adat Kabupaten Teluk Bintuni
Kampanye Pemanasan Global Melalui Hikayat
Keteguhan Suku Moskona Melindungi Hutan Adat di Tanah Papua
Semangat Perempuan Adat Namblong Majukan Kampung Lewat Pendidikan Adat
Verifikasi Usulan Penetapan Wilayah Adat Marga Yessa dan Marga Manim-Manimbu-Makambak-Kasi di Kabupaten Tambrauw
Mengayam untuk Dukungan Pendidikan Pemimpin Perempuan
Senangnya! Yolan Sudah Mulai Kursus Komputer
46 Tahun Mambesak, Menyanyi untuk Tanah Ini
Revitalisasi Bahasa Malind sebagai Bahasa Ibu di Merauke
Author: samdhana (Samdhana Institute)
Resmi, Peta Wilayah Adat Suku Yei Telah Ditandatangani Bupati
Penyerahan Peta Wilayah Adat Suku Yei oleh Ketua Adat kepada Bupati Merauke. Foto : Nurul Chaerunissa/SAMDHANA Penandatanganan peta Wilayah Adat Suku Yei oleh Bupati Merauke, Freddy Gebze bersama Kepala Suku dan Ketua-ketua Adat Suku Yei pada 27 Oktober 2016 lalu, merupakan peristiwa bersejarah dalam proses pengakuan masyarakat adat di tanah Papua. Pengesahan peta yang dilakukan di...
Konsultasi Publik DGMI : Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Harus Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal
Konsultasi Publik Kerangka Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Program DGM-I (Dedicated Grant Mechanism – Indonesia) telah dilaksanakan di Puri Agung Terrace, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, 29 November 2016. Agenda konsultasi publik ini masuk dalam rangkaian kegiatan Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) IV. Dihadiri oleh lebih dari 50 orang – teridiri dari perwakilan masyarakat, LSM dan pemerintah...
Membangun Kelembagaan dan Tata Kelola Hutan Yang Berpihak Kepada Masyarakat Adat di Tambrauw
Sekitar 38 orang menghadiri diskusi sehari untuk membedah RPHJP KPHP Tambrauw. Acara yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati di Sausapor, 16 November 2016, dimaksudkan untuk mendiseminasikan isi dan rencana kerja KPHP Tambrauw yang sudah disusun dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPHJP) dengan penekanan pada informasi blok-blok pemanfaatan dan pemberdayaan serta blok perlindungan yang sudah didelinasi...
Peluncuran Program Pengusahaan Hutan Berbasis Komunitas – Community Forestry Enterprise (CFE) di Indonesia
Samdhana Institute bersama AMAN, Rainforest Alliance dan Ford Foundation pada 14 November 2016 telah meluncurkan Program Pengusahaan Hutan Berbasis Komunitas – Community Forestry Enterprise (CFE) di Indonesia yang dihadiri penggiat perhutanan sosial baik fasilitator, regulator, masyarakat pengelola hutan dan praktisi. Launching yang dilaksanakan di Jakarta ini dilakukan dalam rangka memperluas akses dan hak atas ruang...
Dedicated Grant Mechanism Indonesia (DGMI) Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial
Indonesia mendapat dukungan dari Program Ivestasi Kehutanan (FIP) dalam upaya negara mengatasi penyebab deforestasi dan degradasi hutan serta mengatasi kendala-kendala yang menghambat upaya tersebut dimasa lalu. Program DGM adalah Mekanisme Hibah yang didedikasikan khusus untuk mendukung Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL), program ini merupakan bagian dari FIP dan merupakan sebuah inisiative global yang menyediakan...
Menemukan Ulap Doyo dan Keramik Bayat di “Meet The Makers 11”
Demonstrasi tenun ulap doyo pada gelaran Meet the Makers 11. (Meet the Makers Indonesia) Tenun Ulap Doyo merupakan salah satu kekayaan budaya kalimantan, khususnya Dayak Benuaq. Tenun yang menjadi identitas suku Dayak sebagai warisan turun temurun. Tenun Ulap Doyo berbeda dengan tenun kalimantan lainya karena bahan dasarnya terbuat dari serat daun asli. Ulap sendiri berarti...
Sidang Adat 8 Marga Suku Abun dan Mpur : Mengatur Sejak Dini Hak-Hak Adat, Meminimalisir Konflik Klaim Masa Depan
Peserta aktif mengikuti diskusi tentang Batas Hak Adat dan Silsilah Marga. Foto : Yunus/SAMDHANA 180 orang dari delapan perwakilan marga adat dari Suku Abun dan Suku Mpur di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Senin (26/9) hingga Sabtu (1/10) lalu berkumpul untuk musyawarah adat tentang sejarah, silsilah, batas Wilayah dan pengaturan pengelolaan sumber daya alamnya. Mereka adalah...
Workshop RPHD Bersama LPHD : Expose Progress Program Hutan Desa Sira dan Manggroholo
Peserta workshop RPHD di Sorong Selatan. (BENTARA/Imam) LPHD Sira dan LPHD Manggroholo pada Jumat, 07 Oktober 2016 lalu telah menggelar workshop Bedah RPHD bersama LPHD dengan sub tema “Expose Progress Program Hutan Desa Sira dan Manggroholo”. Kegiatan yang didukung The Samdhana Institute dan Greenpeace ini dipusatkan di gedung Pusat Pembinaan Pelatihan Wanita (P3W) Teminabuan Kabupaten...