Pertemuan Mitra Samdhana REDD Preparedness Region Sumatra

Pertemuan mitra Samdhana region Sumatra berlangsung di Bogor. (SAMDHANA/Anggit)


Oleh Anggit Saranta

Tahun 2015 adalah tahun terakhir bagi Samdhana untuk merealisasikan komitmen dukungan dalam program kesiapsiagaan masyarakat (community preparedness) terhadap skema REDD, untuk mitra-mitra di Sumatra. Selama 3 hari (22-24 Januari 2015) mitra Samdhana di Sumatra berkumpul di Bogor untuk menyampaikan kinerja, kendala ataupun capaian selama periode kegiatan tahun 2014. Selanjutnya akan membuat perencanaan kedepan, kaitannya penyelamatan sumber daya hutan Sumatera selama satu tahun ke depan.

Program kesiapsiagaan masyarakat (community preparedness) terhadap skema REDD untuk mitra-mitra di Sumatera, bekerja melalui tiga simpul belajar. Yaitu simpul kampanye, rebut ruang kelola serta safeguard dan kebijakan. Program ini telah melewati tahun kelima. Tahun ini adalah tahun ketiga di dalam fase-2 untuk mengimplementasikan program REDD Preparedness dengan dukungan dari NORAD.

Budi Rahardjo, Program Director Samdhana mengingatkan logframe yang dibuat bersama sebelumnya. Ada tiga (3) outcome yang akan menjadi fokus diskusi pertama civil Society and local communities engage effectively with government agencies to ensure that land use change planning and large scale plantation licensing avoid or reduce carbon emissions through approaches that are acceptable to local communities. Kedua civil Society and local communities engage effectively with forestry and plantation license holders to ensure that plans to reduce carbon emissions include agreements with affected communities on the use of community lands. Ketiga communities secure rights over and manage their landscapes to reduce carbon emissions. Kemudian kegiatan-kegiatan apa saja yang dilanjutkan untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati, tidak berarti tujuan itu harus dicapai, kalau dinamika dilapangan tidak memungkinkan itu juga menjadi perhatian bersama. Juga melihat kembali Strategi Sumatera (kerangka logis dan rencana kerja) pada setiap simpul belajar, untuk melaksanakan kegiatan di tahun 2015.

“Kegiatannya banyak sekali, tapi melihat dinamika dilapangan saya kira itu bisa berubah. Oleh karena itu saya berharap bisa ketemu, misalnya kalau di outcome kedua ini community mana yang secure right dan sudah mampu memanage. Ada dimana ?, berapa jumlahnya ?, dimana saja ?. Kalau itu sudah apakah kita akan meningngkatkan lagi kapasitasnya, ataukah kita tinggalkan dengan community yang baru,” papar Budi.

Dari dukungan Samdhana selama 3 tahun diharapkan capaian-capaian yang telah diraih oleh mitra melalui simpul-simpul belajar, dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada skala perubahan yang telah disusun bersama-sama. Sebagai acuan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dari pelaksanaan proyek para mitra, maka salah satu instrumen yang akan digunakan adalah kerangka berpikir perubahan yang telah dielaborasi menjadi rencana kerja setiap simpul belajar. Rencana kerja ini telah dirumuskan secara bersama-sama pada bulan Juli 2013 di “GG House”, Puncak Bogor dan kemudian disempurnakan pada pertemuan mitra di Pekan Baru tahun 2014.

Dalam pertemuan yang difasilitasi Arif Wicaksono, Christian ‘Bob’ Purba dan Khalid Syaifulah ini, dilakukan telaah kritis berdasarkan catatan dan rekaman dari proses pertukaran pengalaman mitra Samdhana dalam pelaksanaan kegiatan REDD Preparedness.

Selanjutnya membangun agenda tindak lanjut bersama paska dukungan 3 tahun ke-2 dari NORAD. Agenda ini kelanjutan dalam mendorong kerangka kerja safeguard, memastikan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak masyarakat setempat (adat dan lokal), serta meminimalisasi dampak sosial dan ekologi dari investasi di region Sumatera.

“Membuat perencanaan seperti yang pernah kita diskusikan 3 tahun terakhir, bagaimana kita berkontribusi dalam konteks penyelamatan hutan Sumatra. Kita tahu banyak usulan kemudian inisiatif yang bagus. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa merefleksikan apa yang sudah kita capai,” tambah Bob Purba dari Forest Wacth Indonesia (FWI).

Pertemuan dihadiri mitra Samdhana di Sumatra, yaitu Walhi Sumbar, Walhi Riau, Walhi Sumsel, Walhi Jambi, Walhi Bengkulu, Walhi Lampung, Walhi Sumut, YKWS Lampung, YRBI lampung, Watala Lampung, TPP Lampung, Kawan Tani Lampung, Qbar Padang, Yamitra Lampung, Jikalahari Riau, YMI Riau, WBH Palembang, Akar Bengkulu, AMAN Jambi, AMAN Bengkulu, AMAN InHu, AMAN Tano Batak dan AMAN Sumut. Pertemuan juga diikuti JKPP, FWI dan PB AMAN.

Cerita Lainnya

+ There are no comments

Add yours