Film Dokumenter Pejuang Hutan Adat Barasak Masuk Nominasi FFI 2021

Bara atau The Flame, sebuah Film Dokumenter karya sutradara Arfan Sabran menjadi nominasi Film Dokumenter Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2021.

Film Dokumenter ini mengisahkan perjalanan Iber Djamal (77 tahun) di Desa Pilang, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Seorang tokoh Masyarakat Adat Daya Ngaju yang telah berjuang selama beberapa dekade melindungi hutan gambutnya melawan perusakan hutan besar-besaran di sekitar wilayah adatnya.

Pulau Barasak merupakan kawasan hutan terakhir di Desa Pilang, Kalimantan Tengah. Iber Djamal berusaha mendapatkan pengakuan pemerintah atas status hutan adat Pulau Barasak. Meski kurang mendapat dukungan dari keluarga dan warga desa, ia tetap berusaha mengumpulkan semua bukti bukti lapangan maupun dokumen yang dibutuhkan pemerintah untuk mendapatkan penetapan  hutan adatnya. Namun di tengah perjuangannya, tanah pribadi Iber direbut oleh orang lain. Ia harus memilih antara mengelola hutan Pulau Barasak atau mengelola sengketa tanahnya. Sementara kebakaran hutan besar-besaran masih datang, pada saat yang sama, Iber menaruh harapan besar pada cucunya yang berusia 6 tahun, Demetri, yang mulai bertanya-tanya tentang hutan, dan berharap bahwa generasi muda akan tetap peduli untuk melindungi tanah dan hutan warisan leluhur mereka

Perjuangan Iber Jamal untuk mewujudkan pengakuan hutan adat sudah berlangsung sejak sejak tahun 1996 semenjak bergabung dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Banyaknya persyaratan dan dokumen yang harus diurus dan dilengkapi membutuhkan waktu sekitar tiga tahun dari tahun 2015 hingga akhirnya dokumen itu bisa diproses.

Tahun 2019 Hutan Adat Barasak yang diperjuangan Iber Djamal dan komunitasnya mendapat penetapan Hutan Adat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 102 hektar.

Cerita perjuangan Iber Jamal dengan segala konflik dan kolaborasi yang dialaminya, salah satunya konflik besar dengan proyek Pertanian Lahan Gambut (PLG) yang menghabiskan lahan gambut jutaan hektar  yang saat ini terus dilakukan restorasi oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya.

Perjalanan memperjuangkan hutan adat gambut ini dirangkum dengan visual yang menarik dalam film dokumenter ini. Menceritakan 3 generasi dari satu keluarga dengan perspektif yang berbeda membuat film ini mempunyai alur cerita yang tidak biasa.

Samdhana Institute berterima kasih kepada In-Docs yang telah mengajak untuk terlibat dalam Goodpich Film Indonesia untuk bersama sama IUCN, Kurawal Foundation, Rumah Ide Makasar,  Al Jazeera, Docs by the SEA, cineria, IF/Then, dan Campaign.com memberikan dukungan untuk produksi dan promosi film dokumenter ini.

Selamat kepada Arfan Sabran (Director) Gita Fara (producer) Aldo Swastia, Rinno Noverio (co-producer), M Ishak Iskandar (Cinematographer) dan seluruh tim produksi film Bara The Flame atas pencapaian prestasi filmnya di dalam dan luar negeri, semoga terus menyampaikan pesan pesan kearifan lingkungan pada generasi selanjutnya, ayo kita jadwalkan nonton bareng di berbagai daerah di Indonesia

#BaraTheFlame #ForestForFuture #hutanadat #hutanadatbarasak #masyarakatadat

Text dikutip dari sumber berikut : https://www.arfansabran.id/the-flame

Cerita Lainnya