Global Entrepreneurship Summit 2016 dan Dukungan Wirausaha untuk Masalah Global

Presiden Barack Obama dalam panel bersama Founder Facebook Mark Zuckerberg dan perwakilan wirausaha muda dari beberpa negara. Foto : Aprika Rani Hernanda

Global Entrepreneurship Summit 2016 (GES 2016) yang berlangsung pada 21-24 Juni lalu di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat,merupakan cita-cita yang diinisiasi oleh Presiden  Amerika Barack Obama untuk memposisikan peran wirausaha sebagai aktor perubahan yang mampu mencari solusi berbagai tantangan global, terutama perbaikan sosial masyarakat, kemiskinan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat di seluruh dunia. Pemerintah Amerika Serikat melalui program khusus untuk wirausaha menjanjikan anggaran besar hingga US$38 miliar untuk mendorong entrepreneurship sebagai solusi untuk mengatasi masalah global.

Posisi wirausaha dilihat sangat strategis untuk membantu opsi-opsi yang telah ditawarkan oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun mitra pemerintah. Wirausaha memiliki kemampuan yang fleksibel untuk masuk ke dalam struktur kemasyarakatan dengan menawarkan solusinya, untuk mengisi kekosongan yang diperlukan di masyarakat. Begitu juga dengan solusi masalah lingkungan dan pendapatan masyarakat lokal yang ditawarkan Kurabesi Nusantara dengan konsep ekowisata, yang berupaya meningkatkan dampak ekonomi langsung pada masyarakat lokal dengan pendekatan pariwisata non-invasif dan ramah lingkungan.

Pada 21-24 Juni 2016 lalu, Kurabesi Nusantara diwakili oleh stafnya Aprika Rani Hernada terpilih sebagai salah satu delegasi dalam Global Entrepreneurship Summit 2016. Kurabesi Nusantara hadir bersama 11 delegasi lain seperti wirausaha sektor IT, ticketing, makanan lokal, finance technology, waste-wood furniture, hingga wirausaha pengolah limbah sampah dari Lombok NTT.

Acara ini bertempat di Stanford University di Palo Alto sekitar 45 menit dari San Francisco, diikuti oleh 700 peserta dari kalangan wirausaha dan investor dari seluruh dunia dan dihadiri oleh Presiden Barack Obama, US Secretary of State John Kerry, US Secretary of Commerce Penny Pritzker, perwakilan lembaga-lembaga donor, founder dan co-founder startup yang kini sudah menjadi patron digital dunia seperti Facebook, Google, Airbnb, dan Uber, serta orang-orang ternama lainnya di bidang IT dan wirausaha.

Kurabesi Nusantara hadir dengan membawa misi mempromosikan aktivitas pariwisata yang ramah lingkungan, non-invasif, dan tetap memperhatikan dampak kunjungan wisata terhadap daya dukung lingkungan.  Membuka akses dan peluang kolaborasi dan kerja sama untuk inisiatif-inisiatif sosial dan lingkungan dengan investor, pihak lain dan publik yang lebih luas. Serta bertukar pengalaman terkait kegiatan-kegiatan sosial dan asistensi komunitas lokal yang memberikan kontribusi langsung terhadap masyarakat lokal dan sejalan dengan ekspansi usaha Kurabesi Nusantara. Lembaga ini aktif di beberapa tempat di Indonesia Timur dengan berbagai kegiatan petualangan, edukasi dan pengembangan masyarakat di wilayah wilayah yang dilaluinya, selebihnya lihat http://www.kurabesiexplorer.com/

Selama 4 hari penyelenggaraan, kegiatan diisi dengan plenary discussion yang menghadirkan narasumber tokoh penting entrepreneurship, investor, dan founder bisnis startup yang berhasil. Selain itu diisi juga dengan masterclass yang menghadirkan mentor yang kompeten di bidangnya, seperti masterclass social entrepreneurship, for-benefit enterprises, impact investor, scaling business, women leadership dan sebagainya.

Ratusan wirausaha yang hadir dari berbagai negara berasal dari beragam latar belakang, antara lain startup bisnis di sektor IT/technology, edukasi, agribisnis, fashion, furniture, hospitality, bahkan dari sektor bisnis makanan. Seluruh peserta GES 2016 adalah hasil seleksi yang ketat yang dilakukan oleh penyelenggara. Acara yang terhitung privat ini tidak dibuka bebas untuk pengunjung yang tidak memiliki tanda pengenal/otorisasi dari penyelenggara acara.  Dengan demikian, acara ini dapat fokus diikuti oleh peserta yang telah diseleksi khusus.

Selain bertemu dengan wirausaha dari dalam negeri dan tokoh-tokoh lainnya dengan berbagai latar belakang bisnis dari seluruh dunia, event ini berhasil mempertemukan para wirausaha dengan investor/funding yang berpotensi untuk menjalin kerja sama lebih lanjut. Di luar acara utama, terdapat pula beberapa side event yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga terkait lainnya, seperti Skoll Foundation, Dr Richards Kaplan Foundation, AeroSpace, Facebook dan Google, yang dapat diikuti oleh seluruh peserta GES 2016.

Delegasi GES 2016 asal Indonesia. Foto : Kurabesinusantara
Delegasi GES 2016 asal Indonesia. Foto : Kurabesinusantara

Dari kegiatan GES 2016, Kurabesi Nusantara kini intensif membangun komunikasi dengan mitra dari Myanmar dan Jepang untuk mendatangkan pengunjung ke Papua yang concern dengan konsep ekowisata. Selain itu juga menjajaki dukungan Rockefeller Foundation terkait implementasi program peningkatan kapasitas masyarakat local sebagai local guide untuk birdwatching dan forest monitoring, yang sejalan dengan rencana pengembangan bisnis Kurabesi Nusantara untuk mempromosikan wisata landbase di Papua, selain wisata bahari dan underwater. Mempersiapkan rencana program pemberdayaan perempuan Papua dengan peningkatan kapasitas melalui training dengan asistensi perajin dari Pelangi Nusantara.

Tindak lanjut lainnya adalah mempersiapkan rencana program pengolahan dan peningkatan nilai tambah sampah plastic di Papua untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus memberikan tambahan pendapatan masyarakat dari pengumpulan sampah plastic. Hal ini perlu didahului dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurangi konsumsi produk-produk dengan kemasan plastic dan memsosialisasikan reduce, reuse dan recycle.

Sumber : ditulis dan diolah dari laporan Aprika Rani Hernada, Dukungan Perjalanan untuk mengikuti Global Entrepreneurship Summit 2016, Kurabesi Nusantara. Juni 2016

Cerita Lainnya

+ There are no comments

Add yours