21 guru SD-SMA/SMK di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pengajaran Bahasa Ibu di Sentani, 21-22 November 2023. (Alex)
Oleh Anggit Saranta
Semangat untuk melestarikan nilai-nilai adat yang sarat etika, moral dan adab, tampaknya menjadi motivasi hadirnya 21 guru SD-SMA/SMK di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Mereka hadir dan antusias mengikuti penguatan bahasa ibu wilayah adat Buyakha (Sentani), 21-22 November 2023.
Penguatan tersebut merupakan bagian dari Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Modul Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran Bahasa Ibu Melalui Pendidikan Adat Pada Satuan Pendidikan SD, SMP, SMA/SMK Sederajat di Wilayah Dewan Adat Suku Mamta/Tabi, di Kabupaten Jayapura. Kegiatan Bimtek ini digagas oleh Sekolah Adat Negeri Papua
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Origenes Monim mengatakan, bimbingan teknis ini adalah kali ketiga dilaksanakan, diikuti 21 peserta. Para guru peserta Bimtek ini nantinya akan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di sekolah mereka masing-masing, menyusul 70 peserta lain sehingga total sudah ada 91 guru yang mengikuti Bimtek.
Origenes Monim juga menjelaskan bahwa pendidikan bahasa ibu Sentani kini diterapkan di semua jenjang pendidikan dengan metode pendidikan adat. Dengan integrasi ini, maka cakupan terkait adat, budaya serta perilaku diajarkan melalui sekolah adat.
“Sekolah Adat sudah terintegrasi dengan sekolah formal, sehingga tugas kami agak sedikit ringan hanya dengan memasukkan (pendidikan adat) ke kurikulum muatan lokal bahasa ibu di sekolah-sekolah,” ungkap Origenes Monim, sebagaimana dikutiip dari ANTARA.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Jayapura Daud Taime pada sambutan pembukaan kegiatan menegaskan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Jayapura telah mengeluarkan regulasi yang mejadi dasar hukum pelaksaaan pendidikan Adat di Kabupaten Jayapura. Sehingga menurutnya semua satuan pendidikan wajib mengajarkan bahasa ibu (bahasa Sentani) yang termuat di dalam mata pelajaran Muatan Lokal dengan belajar bahasa dan adat istiadat Sentani.
Selain materi Bimtek peserta juga diajak mengenali Sejarah Pendidikan di Sentani yang disampaikan Elvis S. Kabey , S.sos, M.si, Kepala Bidang Adat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Jayapura. Sejarah Sekolah Adat Negeri Papua oleh Origenes Monim, dan sesi materi Naskah Kurikulum Muatan Lokal yang disampaikan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Jayapura Daud Taime.
Sekolah Adat Negeri Papua dengan dukungan Samdhana Institute terus berupaya melakukan penguatan Masyarakat Adat melalui pendidikan berbasis masyarakat adat, yang tak hanya bertujuan untuk mempraktikkan dan mewariskan kembali pengetahuan leluhur, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat dan individu untuk memahami dinamika sosial, politik dan ekonomi di masyarakat adat.
Bimtek ini adalah langkah nyata upaya pelestarian nilai-nilai adat, sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2007 tentang “Pedoman Pelestarian Dan Pengembangan Adat Istladat Dan Nilai Soslal Budaya masyarakat” pasal 1 ayat (3). Selanjutnya pelestarian adat istiadat perlu direncanakan pengembangannya melalui upaya yang terencana, terpadu, dan terarah agar adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat dapat berkembang mengikuti perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang sedang berlangsung.( PP No. 52 Pasal 1 ayat 4).
Sumber:
ANTARA PAPUA (2023), Sekolah Adat Negeri Papua perkuat bahasa ibu bagi 91 guru Sentani. Online at https://papua.antaranews.com/berita/712242/sekolah-adat-negeri-papua-perkuat-bahasa-ibu-bagi-91-guru-sentani
Samdhana Institute (2023). Kerangka Acuan Bimbingan Teknis Penggunaan Modul Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran Bahasa Ibu Melalui Pendidikan Adat Pada Satuan Pendidikan SD, SMP, SMA/SMK Sederajat di Wilayah Dewan Adat Suku Mamta/Tabi, di Kabupaten Jayapura.
Samdhana Institute (2023. Catatan Notulensi Bimbingan Teknis Penggunaan Modul Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran Bahasa Ibu Melalui Pendidikan Adat Pada Satuan Pendidikan SD, SMP, SMA/SMK Sederajat di Wilayah Dewan Adat Suku Mamta/Tabi, di Kabupaten Jayapura.