Sebanyak 5 warga Sungai Tohor dan 1 utusan Walhi Riau, Minggu (17/11/2013) kemarin mengikuti kegiatan belajar menulis bersama di Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Meranti. Kegiatan dilakukan disebuah warung kopi dermaga Sungai Tohor timur, difasilitasi Anggit Saranta dari Samdhana. Pada kegiatan ini warga yang sebagian anak muda diajak untuk untuk membuat tulisan popular dengan tema seputar desa Sungai Tohor. Kegiatan menulis bersama merupakan bagian dari peningkatan kapasitas pada progam Ecosystem Alliance (EA) dan Walhi Riau.
Pada paparan materi pembelajaran, disampaikan bagaimana sebuah tulisan sebenarnya mudah dilakukan jika berhasil mengalahkan rasa malas, berlatih menulis terus menerus dan rajin melakukan pengamatan. Metode ini dibuktikan Azreen, Syafrizal, Rio, Indra, Redo dan Evan yang tak sampai 15 menit mampu membuat tulisan sederhana tentang lingkungan mereka.
“Saya baru pertama berlatih seperti ini, rasanya sulit tapi kalau dilakukan bareng gini bisa juga,” papar Azreen, anak muda Sungai Tohor yang sehari-hari bekerja di Kantor Kecamatan Tebing Tinggi.
Hal serupa diungkapkan Evan, menulis sederhana dan mudah kalau tidak dilakukan tetap saja sulit. Padahal pengetahuan soal menulis sudah didapatkannya saat pelajaran mengarang di sekolah dulu.
Setelah berhasil membuat tulisan dengan paragraf singkat dan sederhana, tahapan berikutnya membuat tulisan singkat dengan prinsip 5W1H. Pembuatan tulisan dengan prinsip ini dibutuhkan pengamatan atau peliputan di lapangan. Peserta kegiatan kemudian membagi menjadi 2 kelompok dengan pilihan tema tertentu. Kelompok pertama terdiri dari Evan, Rio dan Indra fokus pada tema tanaman Sagu. Sedangkan kelompok kedua yaitu Azreen, Syafrizal dan Redo memilih produk olahan Sagu di Sungai Tohor.
Masing-masing kelompok kemudian melakukan peliputan dan wawancara ke lapangan. Pengalaman mendapatkan data langsung dan mencatatnya juga menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar peserta kegiatan. Syafrizal yang pernah mendapatkan materi 5W1H diluar kegiatan ini mengaku menemukan pengalaman dan pembelajaran baru dari proses peliputan ini.
“Dulu pernah dapat pelajaran, tapi baru sekarang praktek langsung untuk buat tulisan,” ungkap Izal, sapaan Syafrizal
Setelah data didapat masing-masing kelompok mendiskusikan kembali hasil pendataan dan membuat artikelnya.
Poin penting pada kegiatan ini adalah bagaimana proses untuk membuat sebuah tulisan bisa dirasakan peserta. Banyak metode dan teori hebat untuk membuat sebuah tulisan, baik itu artikel atau karya tulis panjang. Namun penting juga proses menuliskannya secara sederhana dilakukan dan dirasakan pengalamannya. Pada akhirnya hasil sebuah tulisan akan menjadi bukti karya mereka.
*Tulisan serupa ditampilkan di blog EA Indonesia
+ There are no comments
Add yours